Saturday 19 March 2011

Pencinta Qasidah



Assalamualaikum,
aik.. bertemu lagi naa kita... setelah beberapa minit ana tinggalkan blog ni, rasa rindu pula, nampaknya ana
benar-benar sudah angau untuk menulis, (macam mana cukup jiwang tak? sila komen di ChatBox yang bakal ada sat lagi) 


Berbalik cuba tengok tajuk kat atas nih, pencinta Qasidah, dan siapakah pencinta Qasidah tersebut??? Mahukah anda jadi pencinta Qasidah? Tapi sebelum tu anda perlu tahu apa makna Qasidah. Setelah menjadi penjiwang dan semenjak mengaji di Muttaqin Tv, ana pun cuba usha-usha Qasidah qasidah yang ada di situ, dan Qasidah pertama yang ana dengar ialah Tholama Asyku.


Yang ini diqasidahkan oleh Abdesalam. Yang kat Al Muttaqin tu, antum semua boleh cuba cari di Al Muttaqin.tv. Yang kat Al Muttawin tu lebih panjang, dan riang di dengar, tapi yang kat atas nih bakal membuat antum semua sedih bergenang airmata jika menghayati maksudnya.


Maksud Qasidah ialah:
qasidah adalah ucapan puji-pujian kepada Rasulullah s.a.w yng dibuat dalam bntuk syair,

Pendapat sahabat IluvIslam pula:
Sebenarnya saya rasa maksud "qasidah" itu dalam makna yang lebih tepat ialah "puisi". Kalau dalam bahasa inggeris "poetry". Secara kebiasaannya qasidah adalah "puisi" berbentuk luahan hati yang rindu, atau kekaguman dan puji-pujian kepada Tuhan atau seseorang. Qasidah sangat terkenal di kalangan ahli-ahli sufi sebagai satu cara mereka meluahkan rasa rindu dan kagum mereka kepada Allah, RasulNya, Para Sahabat Nabi, Wali-wali Allah dan guru-guru mereka yang Mursyid. Antara qasidah-qasidah yang terkenal ialah"Qasidah Burdah yang bertemakan Ketuhanan dan memuji junjungan Rasulullah S.A.W.", dan "Qasidah Ghausiah yang juga bertemakan Ketuhanan dan memuji Sultan Auliya' Syeikh Muhyiddin Abdul Qadir Jailani" Wallhua'alam.

Pendapat ana yang faqir ilmu nih:
Qasidah ialah syair dan puji-pujian. (sama je macam kat ataskan? sebab pendapat ana sama je dengan mereka semua)
Nah, mari kenali Pengasuh Qasidah yang ana duk usha-usha lama dah di laman maya nih,
๑۩๑ PENGASUH MAJLIS SHOLAWAT AHBAABUL MUSTHOFA ๑۩๑

Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ๑۩๑ AL-HABIB SYEKH BIN ABDUL QODIR ASSEGGAF ๑۩๑Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ
===========================================
Biografi Beliau:

Senin, 01 September 2008
Nama Beliau Habib Syekh bin Abdul qadir Asseggaf sebagai pendakwah, boleh jadi belum dikenal secara luas di masyarakat. Namun di kalangan jamaah majelis shalawat atau kegiatan Maulidan, Beliau cukup dikenal. Terutama karena tokoh yang satu ini memiliki suara yang sangat merdu.

Selain itu beliau juga mencipta sendiri lagu qashidah yang nada dan iramanya dapat diterima telinga masyarakat, baik masyarakat yang akrab dengan kegiatan majelis shalawat maupun masyarakat awam.

Dengan suara yang merdu ini, habib yang satu ini berhasil memikat kalangan muda sehingga mereka menyukai qashidah dengan syair-syair yang seluruhnya bersumber dari kitab Simthud Durar tersebut. Tidak jarang pula kemudian kalangan muda ikut bergabung dalam majelis shalawat yang sudah ada.

Sebenarnya syair-syair qashidah yang dibawakan beliau bukanlah syair puji-pujian yang baru, namun Habib Syekh berhasil membentuk dan mengemas irama pembacaan maulid Tradisional menjadi lebih indah dan menggoda telinga yang mendengarnya.

Selain itu, Habib Syekh bin Abdul qadir Asseggaf ini juga suka berbagi dan memberi, meski dia sendiri terkadang dalam kekurangan. Bahkan ketika mengawali dakwahnya ke pelosok-pelosok, ia membawa nasi bungkus, untuk dibagi-bagikan kepada jamaah.

Dengan Kereta Angin

Perjalanan hidup Habib kelahiran Solo, 20 September 1961, ini cukup berliku. Beliau pernah jaya sebagai pedagang tapi kemudian bangkrut. Di saat sulit itu, Habib Syekh melakukan dakwah menggunakan kereta angin ke pelosok-pelosok untuk melaksanakan tugas dari sang guru, almarhum Habib Anis bin Alwi Alhabsyi, imam masjid Riyadh Gurawan Solo.

Pada saat itu Habib Syekh bin Abdul qadir Asseggaf juga sering diejek sebagai orang yang tidak punya pekerjaan dan habib jadi-jadian. Namun Habib Syekh tidak pernah marah atau mendendam kepada orang yang mengejeknya. Justru sebaliknya, beliau tetap tersenyum dan memberi sesuatu kepada orang tersebut.

Terkadang Habib Syekh bin Abdul qadir Asseggaf rutin memberikan ta’lim di Kebagusan, sedangkan dakwah rutinnya di kota Solo dan kota kota di jawa tengah.

Sumber: Majalah Kisah Islam AlKisah No.18/25 Agustus-7 September

Lagi lagi

๑۩๑ Al Habib Syekh bin Abdul Qadir Assegaf ๑۩๑
adalah salah satu putra dari 16 bersaudara putra-putri Alm. Al-Habib Abdul Qadir bin Abdurrahman Assegaf ( tokoh alim dan imam Masjid Jami' Asegaf di Pasar Kliwon Solo).
Berawal dari pendidikan yang diberikan oleh guru besarnya yang sekaligus ayahanda tercinta, Habib Syekh AA mendalami ajaran agama dan Ahlaq leluhurnya.
Berlanjut sambung pendidikan tersebut oleh paman beliau Alm. Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf yang datang dari Hadramaout.
Habib Syekh AA juga mendapat pendidikan, dukungan penuh dan perhatian dari Alm. Al-Imam, Al-Arifbillah, Al-Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsyi (Imam Masjid Riyadh dan pemegang magom Al-Habsyi). Berkat segala bimbingan, nasehat, serta kesabaranya, Habib Syekh bin Abdul Qadir Assegaf menapaki hari untuk senantiasa melakukan syiar cinta Rosull yang diawali dari Kota Solo. Waktu demi waktu berjalan mengiringi syiar cinta Rosulnya, tanpa di sadari banyak umat mulai dari anak anak sampai kakek nenek yang tertarik dan mengikuti majelisnya. hingga saat ini telah ada ribuan jama'ah yang tergabung dalam Majlis 'Ahbaabul Musthofa'. Mereka mengikuti dan mendalami tetang pentingnya Cinta kepada Allah SWT, Rosull SAW & Sesama dalam kehidupan ini.
'Ahbaabul Musthofa' adalah salah satu wadah dari beberapa majelis Sholawat yang ada, untuk berSholawat dan Silaturahmi juga Tholabul 'ilmi sehingga mempermudah umat dalam memahami dan mentauladani Rosul Shollallohu 'alaihi wa sallam.
Berdiri sekitar Tahun1998 di kota Solo, tepatnya Kampung Mertodranan, berawal dari majelis Rotibul Haddad dan Burdah serta maulid Simthud Duror Habib Syekh bin Abdul Qadir Assegaf memulai langkahnya untuk mengajak ummat dan dirinya dalam membesarkan rasa cinta kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW .

Sampai sekarang, Habib Syekh AA masih melantunkan Sholawat Shimthud Durror dan syair-syair Qashidah nan indah menggetarkan hati di berbagai tempat.

*Pengajian Rutin Malam Kamisan "AHBAABUL MUSTHOFA"
di Ndalem Guru Mulia Al Habib Syekh AA,
Lokasi: Jl.Bengawan Solo 6, No.12, semanggi kidul Solo.

* Pengajian Rutin Lapanan 'Ahbaabul Musthofa' :
- Purwodadi ( Malam Sabtu Kliwon )
di Masjid Agung Baitul Makmur Purwodadi-Grobogan.
- Kudus ( Malam Rabu Pahing )
di Halaman Masjid Agung Kudus.
- Jepara ( Malam Sabtu Legi )
di Halaman Masjid Agung Baitul Makmur Jepara .
- Sragen ( Malam Ahad Pahing )
di Masjid Assakinah, Puro Asri, Sragen.
- Jogja ( Malam Jum'at Pahing )
di Halaman PP. Minhajuttamyiz Timoho, belakang IAIN.
- Solo ( Malam Ahad Legi )
di Halaman Masjid Agung Surakarta.

Sudah saatnya tidak malu,
Sudah saatnya tidak gengsi,
Sudah saatnya tidak surut,
untuk selalu bersholawat dalam menjunjung, memuji dan meniru Nabi Muhammad SAW. agar beliau mengakui kita sebagai umatnya yang selalu Muhibbin.
sehingga kita memperoleh syafaatnya di dunia maupun akhirat. oleh karena itu percuma saja kalau kita mengaku sebagai umat-NYA, tetapi tidak pernah bersholawat atas Beliau.

Banyak manfaat sholawat,
Kelancaran rezeki,
Ketenangan hati,
Obat jiwa,
Hidayah,
dll.

Pokoknya... Sholawatan bersama
Habib Syekh Bin Abdul Qadir Assegaf.
LUUAARRRRRRRRRR BIASAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!(pandai pandailah translate Melayu ye.... :)

Habib nih, memang ana kagumi kerana kecintaannya pada Rasulullah, cinta sunnah, bahkan mempunya ilmu yang luas. Qasidah dendangannya ada di tepi halaman ini, pepandailah cari ye.

Nah, inshaALLAH dengan qasidah ini kita beranjakan paradigma bertambah-tambah cinta kita kepada Rasulullah s.a.w. 

5 comments:

  1. postingan yang bagus kang..salam kenal

    ReplyDelete
  2. Terima kasih atas perkongsian.. :)

    ReplyDelete
  3. terima kasih.. :)

    ReplyDelete
  4. Saya penggemar music religi berterima kasih sekali kepada admin blog ini...salam kenal

    ReplyDelete
  5. Assalamualaykum, i am indeed terribly sorry to express my opinion on this subject matter, i am quite not agree on most of the qasidah that was delivered but i am really impressed wiv his voice instead. Yes we are allowed in Islam to hv all the halal fun that we could hv but by praising our Prophet s.a.w. or any other than Allah excessively and asking help from any other than Allah are indeed forbidden in Islam. May Allah guide us all to His straight path.

    ReplyDelete